Pemodelan Banyaknya Kasus Meninggal Covid-19 Di Jawa Timur Dengan Pendekatan Regresi Binomial Negatif Berdasarkan Estimator Least Square Spline
Virus Corona adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Selain itu, di akhir tahun 2019 ditemukan kasus Virus Corona baru yang kemudian diidentifikasi sebagai COVID-19. COVID-19 pertama kali muncul di Wuhan, penularan COVID – 19 yang sangat cepat inilah menjadikan...
Saved in:
| Summary: | Virus Corona adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Selain itu, di akhir tahun 2019 ditemukan kasus Virus Corona baru yang kemudian diidentifikasi sebagai COVID-19. COVID-19 pertama kali muncul di Wuhan, penularan COVID – 19 yang sangat cepat inilah menjadikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona sebagai pandemi. Penyebaran wabah virus corona atau COVID-19 terus bergerak secara signifikan di Indonesia. Pada tanggal 20 September 2020 di Indonesia kasus meninggal COVID-19 sebanyak 9.553 kasus dan untuk di Jawa Timur memiliki kasus meninggal COVID-19 sebanyak 2.965. Faktor yang diduga menjadi penyebab penambahan kasus positif COVID-19 antara lain usia, dokter, perawat, dan kasus tuberculosis. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan mengestimasi kasus meninggal COVID-19 berdasarkan faktor usia, dokter, perawat, dan kasus tuberculosis. Analisis data yang digunakan adalah pendekatan regresi binomial negatif nonparametrik berdasarkan estimator least squae spline. Regresi binomial negative digunakan karena data bertipe data count dan mengalami overdispersion. Estimator spline digunakan karena memiliki fleksibel lebih untuk di gunakan dalam perubahan pola perilaku data secara lokal. Pada estimator spline terdapat knot yang dapat menampung perubahan pola data pada titik-titik tertentu. Berdasarkan regresi binomial negatif dengan pendekatan nonparametrik dengan estimator least square spline diperoleh nilai deviance 29,55742 memiliki hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan pendekatan parametrik yaitu sebesar 31,49974. Hal ini berarti bahwa pemodelan kasus meninggal COVID-19 di Jawa Timur lebih baik menggunakan regresi binomial negatif dengan pendekatan nonparametrik berdasarkan estimator least square spline dari pada menggunakan regresi binomial negatif dengan pendekatan parametrik. Faktor yang dapat mengingkatkan kasus meninggal COVID-19 di Jawa Timur yaitu persentase kasus Tuberculosis, sedangkan faktor yang dapat menurunkan kasus meninggal COVID-19 di Jawa Timur yaitu persentase dokter dan persentase perawat. |
|---|