ANALISIS PERBANDINGAN METODE GAS LIFT UNTUK PENURUNAN LAJU FLUIDA RESERVOIR

Untuk mempertahankan atau meningkatkan rate produksi di reservoir minyak dan gas yang mulai menipis, metode pengangkatan buatan yang efektif harus digunakan. Rate alir alamiah menurun seiring dengan bertambahnya usia reservoir karena tekanan reservoir menurun. Water cut yang tinggi, fluktuasi viskos...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: Aminullah Ikhwan, Farid
格式: Final Project
語言:Indonesia
主題:
在線閱讀:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/75204
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
機構: Institut Teknologi Bandung
語言: Indonesia
實物特徵
總結:Untuk mempertahankan atau meningkatkan rate produksi di reservoir minyak dan gas yang mulai menipis, metode pengangkatan buatan yang efektif harus digunakan. Rate alir alamiah menurun seiring dengan bertambahnya usia reservoir karena tekanan reservoir menurun. Water cut yang tinggi, fluktuasi viskositas, dan kondisi lubang sumur yang sulit merupakan variabel tambahan yang menghambat aliran alami hidrokarbon. Metode pengangkatan buatan diperlukan untuk mengatasi keterbatasan ini dan meningkatkan produktivitas. Operator di Indonesia dapat mengatur tekanan dasar lubang dan memaksimalkan aliran fluida dari sumur dengan menggunakan metode pengangkatan buatan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi dan mengevaluasi berbagai strategi pengangkatan buatan untuk mengidentifikasi strategi terbaik untuk meningkatkan produksi pada reservoir yang menipis. Metode pengangkatan buatan, termasuk Coiled Tubing Gas Lift (CTGL), Continuous Gas Lift (CGL), dan Intermittent Gas Lift (IGL), menjadi fokus utama pekerjaan ini. Tujuannya adalah untuk membandingkan kinerja dan keefektifan metode pengangkatan buatan yang umum digunakan ini. Studi ini menggunakan metodologi yang komprehensif, termasuk simulasi dan sensitivity analysis, untuk menilai kemampuan metode ini dalam mengelola kondisi reservoir yang menurun dan memaksimalkan produksi. Metode gas lift CGL menunjukkan kinerja yang unggul dibandingkan natural flow, menghasilkan liquid rate 27% lebih tinggi pada penurunan tekanan reservoir hingga 1050 psi. Meningkatkan kedalaman injeksi pengangkatan gas mengarah ke liquid rate yang lebih tinggi, dengan CGL secara konsisten mencapai rate tertinggi di antara metode yang dievaluasi. Rate injeksi gas yang efektif diidentifikasi untuk setiap metode pengangkatan gas, menyoroti hasil liquid rate yang signifikan untuk CTGL dan CGL. Analisis water cut selanjutnya menunjukkan bahwa CGL mengungguli CTGL pada tingkat water cut yang rendah, sedangkan IGL terbukti sangat efektif untuk kondisi water cut yang sangat tinggi. Studi perbandingan membantu tim pengoptimalan produksi dan insinyur reservoir memilih metode pengangkatan buatan terbaik untuk meningkatkan produksi dan memperpanjang masa manfaat reservoir yang menipis. Temuan penelitian menyoroti bahwa CGL efektif dalam kondisi water cut rendah, sedangkan IGL menunjukkan keunggulan dalam kondisi water cut tinggi. Wawasan ini sangat penting dalam memandu pengambilan keputusan bagi operator untuk memilih metode gas lift yang paling cocok untuk mengoptimalkan produksi minyak tergantung pada tingkat water cut yang ada.